Siap Kerja Sama Kelola Dinamika Global, PBNU Terima Delegasi Sekolah Tinggi Pertahanan Inggris

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan Delegasi dari Sekolah Tinggi Pertahanan Kerajaan Inggris atau Royal College of Defense Studies for Global Strategy Program di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Senin (20/5/2024).  

Materi Belajar: Pengertian Kerjasama Menurut Para Ahli dan Macam-macam Bentuk Kerjasama - Tribun-medan.com

Kunjungan tersebut Telah diterima langsung secara hangat oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang didampingi oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU H Amin Said Husni, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Sidrotun Naim, Wasekjen Mas’ud Saleh, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharuddin, dan Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkornas Banser) Hasan Basri Sagala.

Pada Pertemuan itu, Ketum PBNU Gus Yahya menyatakan pentingnya kunjungan ini sebagai peluang besar untuk mengembangkan jejaring yang strategis antara Indonesia dan berbagai negara.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh delegasi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI yang dipimpin Direktur Kerja Sama Internasional Pertahanan (Dirkersinhan) Ditjen Strahan Kemhan Kolonel Arm Airlangga serta perwakilan dari tiga matra angkatan militer Indonesia yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.  

“Sebuah peluang besar untuk mengembangkan jejaring yang berpotensi sangat-sangat berguna dan strategis antara Indonesia dan berbagai negara yang Anda wakili karena Anda berasal dari berbagai negara yang sangat penting di seluruh dunia,” Ungkap Gus Yahya.

Kunjungan Delegasi Royal College of Defense Studies ke PBNU tidak hanya untuk memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga untuk membuka peluang kerja sama strategis dalam menghadapi tantangan global. Pertemuan ini pun diharapkan menjadi upaya bersama untuk mencapai stabilitas, keamanan, dan kemakmuran di tingkat internasional.

“Indonesia jelas mempunyai kepentingan yang besar untuk menjalin kerja sama dengan semua negara Anda dan mengelola dinamika global yang kita lihat menjadi semakin sulit untuk dikelola,” tegas Gus Yahya.

Deputy Commandant Royal College of Defense Studies United Kingdom Steve Dainton menyatakan, ia sangat terkesan atas sambutan yang diterima, terutama ketika puluhan pasukan Banser menyambut para delegasi tepat sejak memasuki gerbang Gedung PBNU.

Dainton menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari study tour yang berlangsung selama dua setengah pekan. Sebelumnya mereka berkunjung ke India, Thailand, dan diakhiri di Indonesia.

“Saya sedang menyelesaikan tur kami di sini, di Indonesia. Tadi itu adalah penyambutan kedatangan yang paling berkesan yang pernah kami alami bersama Banser,” ungkap Dainton dalam sambutannya.    

“Apa yang kami coba lakukan adalah mengumpulkan kelompok-kelompok militer senior, anggota pemerintah senior dari industri, anggota dari sektor amal, menyatukan mereka selama kurang lebih satu tahun dan memungkinkan mereka untuk bertukar pikiran, ide, dan pendapat serta memahami lebih baik ancaman-ancaman yang sedang dihadapi. kita sebagai komunitas global,” paparnya.  

Sejak mengirimkan siswanya pertama kali pada tahun 1984, Indonesia telah memiliki 24 orang lulusan RCDS. Salah satunya adalah Jenderal TNI Endriartono Sutarto yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI.

Keunikan dari lembaga pendidikan RCDS ini adalah dari 115 total peserta didiknya, 74 orang (64,3 persen) di antaranya adalah siswa mancanegara yang mewakili lebih dari 50 negara di dunia, jumlah ini melebihi jumlah peserta didik dari Inggris sendiri.

Setiap tahunnya Indonesia mengirimkan satu orang perwira TNI untuk mengikuti pendidikan ini yang diwakilkan oleh matra Angkatan Darat, Laut, dan Udara secara bergantian. 

SUMBER : NU ONLINE

39 Pembaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *