Model Pembelajaran Berbasis Lockdown Covid 19

Oleh : Sunan Fanani
Sekretaris PW LP Maarif NU Jawa Timur

Peristiwa merebaknya virus Covid 19 atau umum disebut Corona menjadikan perhatian kita saat ini tertuju bagaiamana antisipasi yang harus kita hadapi. Sebagaimana kebijakan pemerintah yang di sampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo pada siaran pers pada Sabtu 14/3/2020 menyatakan seluruh bngsa Indonesia harus saling bergotong royong saling bekerja sama untuk menghadapi problem dunia hari ini. salah kebijakannya adalah mengalihkan pembelajaran di sekolah/madrasah untuk melakukan pembelajaran di rumah selama tanggal 16-29 Maret 2020.

Kebijakan ini bertujuan untuk upaya preventif dan antisipasi upaya penyebaran virus yang memiliki lama bersarang dalam inang tubuh manusia selama 14 hari.
Upaya ini harus didukung oleh kesiapan sekolah dan madrasah dalam menghadapi kebijakan ini. Secara umum kebiasaan sekolah dan madrasah selama ini menggunakan pembelajaran yang menggunakan sarana sekolah untuk pembelajaran. Metode guru dalam mengajar pun banyak memakai model prmbelajaran langsung, artinya murid dan guru bertemu dalam membahas satu topik kajian.

Kebijakan pemerintah dalam Bidang pendidikan dalam hal ini menerapkan Sosial Distance atau membatasi kegiatan dan pertemuan warga sekolah untuk berinterkasi sosial.
Di sisi lain implementasi kurikulum harus tetap dijalankan karena tahun ajaran juga akan berakhir dan akan masuk pada tahun ajaran baru.
Atas kebijakan seperti ini Sekolah dan madrasah tidak perlu panik. Kurikulum 2013 yang saat ini sudah marak dikembangkan oleh sekolah dan madrasah memiliki karakteristik dapat di terapkan dalam berbagai model pembelajaran.

Perkembangan era milenial era 4.0 yang saat ini mempengaruhi lingkungan belajar juga sangat mendukung upaya penerapan kurikulum 2013 ini, dimana prinsip era ini semua masyarakat tersedia data yang beredar dimana-diman (Big Data) adalah 4C yakni Pertama: Comunication yakni kemampuan personal dalam membangun komunikasi, terutama komunikasi yang efektif. Kedua, Colaborasi yakni kemampuan personal untuk saling bekerjasama dan saling mendukung antar berbagai pihak terutama dalam mencapai tujuan yang dininginkan. Ketiga, Critical Thinking and Problem Solving, yakni kemampuan untuk kritis dan membangun solusi atas problem yang dihadapi. Keempat, Creative and Inovative yakni kemampuan untuk memunculkan midel dan ide baru yang cerdas dan bermanfaat.

Maka kebijakan pemerintah dalam mengatasi Covid 19 ini Sekolah dan madrasah dapat mengoptimlkan pembelajaran siswa menggunakan beberapa pola sebagai berikut :
1. Guru membuat penugasan terstruktur, yakni materi ajar dipelajari dengan memberi penugasan, siswa dapat melakukan resume, pembuatan peta konsep, pengisian soal dan membuat power point ataupun makalah, kliping media atau membuat poster atau hasil karya imolementasi sebuah terori.
2. Tugas pengamatan media, yakni guru mengumumkan tema sebagai bahan kajian yang harus dilakukan pengamatan melalui media seperti website, berita radio dan televisi bahkan majalah dan koran.
3. Metode Hafalan atau Tahfidz, yakni dapat duterapkan oleh siswa selama di rumah melakukan hafalan Al Qur’an atau Hadits bahkan beberapa bait seperti syair buku nahwu shorof (Imrity, Alfiyah ibnu malik), teori tajwid dan banyak literatur yang dihafal dan menghafal doa-doa pendek.
4. Pihak Sekolah/Madrasah terutama wali kelas harus memiliki kontak media sosial wali murid.
Hampir seluruh wali murid pada era saat ini memiliki media sosial dan E-Mail seperti Whatsap, Line, Instagram, Facebook, Telegram, Patch dan lain sebagainya. Sepakati media yang paling efektif untuk berkomunikasi.
5. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Long Distance Relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh. misalnya pembelajaran berbasis youtube atau aplikasi gadget PC dan HP menggunakan aplikasi teamlink.co. bahkan aplikasi temalink.co dapat digunakan oleh guru sebagai media rapat LDR.
6. Menggunakan aplikasi berbayar, yakni siswa diberitugas untuk bergabung dengan aplikasi berbayar yang ada seperti ruang guru, eduprime, binbel ilhami dan lain sebagainya.
7. Praktikum Mandiri, yakni guru memberi instruksi atau membuat petunjuk aktifitas praktikum yang harus dikerjakan oleh siswa. konsultasi dilakukan melalui email atau telephone seluler.
8. Ujian on line, yakni siswa mengerjakan soal berbasis komputer yangbtelah disediakan seperti Ulangan harian, UAMNU dan lain sebagainya.

Semua model pembelajaran ini dapat direalisasikan selama siswa melakukan pembelajaran di rumah. Kegiatan siswa ini dapat di mulai sesuai dengan jam sekolah dan madrasah seperti biasanya.
Mudah-mudahan persitiwa wabah virus Covid 19 ini segera teratasi dan masyarakat dunia dapat beraktifitas kembali.

3,660 Pembaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *