Rejoso-Pasuruan, (22/10.2019) Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2019, Madrasah Aliyah Ma’arif Rejoso, mengadakan upacara di halaman madrasah. Diikuti oleh seluruh warga madrasah, upacara berjalan dengan hidmat. Petugas upacara diamanahkan kepada siswa dan siswi kelas sebelas (XI). Dalam upacara kali ini, dibacakan ikrar santri sebagai bentuk janji santri. Selain itu, juga dibacakan pula resolusi jihad santri yang memuat akan sejarah usaha kaum santri yang ikut serta dalam bela Negara.
Dalam amanahnya, Drs.H.Samsul Huda selaku kepala madrasah, yang menjadi Pembina upacara menyampaikan, bagaimana para santri dan para kyai berjuang dalam keilmuwan maupun bela negara, khususnya merujuk pada santri dan kyai Pasuruan sendiri. Sempat disinggung oleh beliau betapa pentingnya suatu riyadhoh bagi seorang santri, utamanya riyadhoh dalam menuntut ilmu. “Riyadhoh santri zaman ini harusnya lebih kuat dan diperkuat, karena santri zaman ini mempunyai tantangan zaman yang lebih tajam, sebagai generasi milenial, santri harus bisa menjawab tantangan zaman, bukan tergerus oleh zaman.” tutur beliau. Santri harus bisa melawan rasa malas untuk belajar, sabar dengan tugas-tugas yang sudah menjadi kewajiban, serta memanfaatkan teknologi tepat guna, tanpa harus mengesampingkan etika.
Upacara berlangsung sekitar 45 menit, kemudian semua warga madrasah mengikuti pembacaan sholawat nariyah sebagai wujud mengikuti instruksi dari pusat yakni pembacaan sholawat nariyah minimal 4444 kali di setiap majlisnya. Siswa dan siswi maupun guru mengikuti pembacaan sholawat dari awal hingga akhir yang berlangsung di teras madrasah. Pihak madrasah menyediakan sejumlah 4444 butir jagung sebagai media untuk menghitung akurat. Butiran jagung ini, dibagi pada beberapa tempat dan disebar pada beberapa titik atau kelompok. Kurang dari satu jam, 4444 sholawat nariyah sudah selasai dibaca, yang ditandai dengan habisnya jatah butir jagung.
Selain mengikuti instruksi dari pusat, harapannya pembacaan sholawat Nariyah ini, dapat menambah cinta kepada Nabi Muhammad, menjadi salah satu bentuk riyadhoh serta dapat memupuk kecerdasan spiritual warga madrasah.