Lamongan-Mantup; Program SMK Mini yang menjadi unggulan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus digalakkan sebagai sarana mencetak enterpreneur baru di era milenial, sasaran program SMK Mini adalah SMK yang berada di lingkungan pondok pesantren dan daerah terpencil. Program SMK Mini dilaksanakan oleh 100 SMK yang telah diseleksi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
SMK Ma’arif NU Mantup Kabupaten Lamongan merupakan salah satu SMK yang terpilih untuk melaksanakan pelatihan Program SMK Mini, Launching Pelatihan Program SMK Mini dilaksanakan pada hari sabtu (22/02/20) di halaman sekolah, dihadiri oleh peserta pelatihan dan tamu undangan dari dinas terkait serta industri.
Dalam kegiatan tersebut hadir kepala cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Lamongan, Dra. Sri Yuliasih, MM, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, Forkompimcam Kecamatan Mantup, Pengurus MWC NU, PAC Muslimat, Fatayat, IPNU/IPPNU Kecamatan Mantup, serta kepala SMP dan MTs di Kecamatan Mantup dan Sambeng.
Di SMK Ma’arif NU Mantup, Pelatihan Program SMK Mini tahap pertama diikuti 150 peserta dari siswa dan santri Ponpes Al Ma’arif dilatih untuk Produksi makanan ringan dengan bahan dasar singkong, tahap kedua pelatihan akan diikuti oleh 50 peserta dari alumni dan masyarakat umum.
Masheru, SE. M.Pd. Kepala SMK Ma’arif NU Mantup menyampaikan, Program SMK Mini ini adalah pelatihan yang berbasis potensi daerah, tema pelatihan kita adalah “Pelatihan produksi makanan ringan dengan bahan dasar singkong.” Kami bekerjasama dengan CV. Lembah Hijau Lamongan yang dipimpin oleh Ibu Sri Wahyuni sebagai Instruktur dan pembimbing selama pelatihan ini. Peserta pelatihan akan mendapatkan bimbingan dan pelatihan selama 3 bulan.
Kami berharap usai mendapat bimbingan dan pelatihan Program SMK mini ini, para peserta pelatihan memiliki bekal untuk menjadi enterpreneur – enterpreneur baru, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru,” jelas beliau.
Kepala cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Lamongan, Dra. Sri Yuliasih, MM, menyampaikan, program SMK Mini harus laksanakan dengan baik oleh sekolah guna mencetak peserta didik menjadi seorang entrepeneur – enterpeneur baru di era milenial ini. Selain dilatih membuat produk para peserta pelatihan juga perlu dibekali menejemen usaha dan pemasaran, jangan hanya bisa membuat produk saja tapi tidak memahami anilisa usaha dan pemasaran, di era revolusi industri 4.0 saat ini sangat terbuka bagi kita untuk memasarkan produk-produk secara on line, sehingga peluang pasar produk yang kita buat semakin luas, ungkapnya.
Beliau menambahkan, Program SMK Mini yang dimulai sejak tahun 2016 dikhususkan bagi SMK yang berada di lingkungan pesantren dan daerah terpencil, para siswa dan santri bisa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pruduk sesuai dengan potensi yang ada dilingkungannya, sehingga dapat menggerakkan perekonomian di lingkungan pondok pesantren dan daerah terpencil.“Kami berharap produk dari SMK Mini ini tidak hanya waktu pelatihan saja, tapi dapat terus dikembangkan dan masuk ke pasar tradisional maupun modern,” pungkas beliau.