Oleh: Dyah Wulandari
Pendahuluan
Perkembangan dan perubahan era masyarakat global merambah pada seluruh bidang kehidupan masyarakat. Pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan semakin mudahnya akses untuk mengetahui perkembangan pendidikan, ekonomi, hingga budaya asing. Fenomena tersebut mendorong kemajuan bangsa dalam menyiapkan generasi muda sebagai sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Tahun 2045 Indonesia memasuki era generasi emas. Hal tersebut menuntut Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat menghadapi era tersebut dengan baik sesuai nilai pancasila. Sejalan dengan (Putri, 2021) yang mengungkapkan untuk menghadapi era Indonesia Emas diperlukan tiga literasi yaitu literasi data, literasi manusia dan literasi teknologi. Dalam hal ini difokuskan pada literasi manusia yang berperan meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi dengan sesama, sebagai pola pendidikan karakter cinta tanah air.
Dewasa ini, banyak dijumpai krisis nasionalisme pada generasi muda yang diakibatkan kurangnya penanaman rasa cinta tanah air, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya produk luar negeri yang digunakan oleh generasi muda sehingga menggeser perekonomian lokal, kurangnya pengetahuan terkait kebudayaan khas daerah Indonesia karena lebih mencintai budaya luar, bahkan bibit-bibit radikalisme mulai merambah kalangan pelajar dan mengancam ideologi secara perlahan. Oleh karena itu konsep Hubbul Wathon Minal Iman dapat menjadi tonggak utama penguatan rasa Nasionalisme generasi muda untuk menyongsong keberhasilan Indonesia Emas 2045.
Hubbul Wathon Minal Iman
Prinsip Hubbul Wathon Minal Iman tidak terlepas dari slogan Nasionalisme para ulama dan kyai Indonesia berfaham Ahlussunah Wal Jamaah yang memiliki arti “Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman”, Slogan tersebut dirumuskan oleh KH. Hasyim Asyari dan KH Wahab Chasbullah untuk membangkitkan spirit nasionalisme melawan penjajah yang masih relevan sampi saat ini dalam mempertahankan rasa cinta tanah air. (Zainuddin, 2021) mengemukakan bahwa proses pendirian Republik Indonesia tidak lepas dari kaum Nasionalis dan Religius yang bersinergi dengan berpedoman pada dasar yang tepat yaitu Pancasila.
Indonesia merupakan negara Multikultural dimana terdiri dari berbagai macam suku, budaya, agama dan ras. Dengan perbedaan tersebut banyak hal yang dapat dipelajari dan menjadikan bangsa Indonesia bangsa besar yang melengkapi satu sama lain. Sesuai dengan pendapat (Ibda, 2017) yang menyebutkan bahwa bangsa yang besar menjunjung tinggi nilai nasionalisme.
Penerapan konsep Hubbul Wathon Minal Iman ini memberikan semangat kesadaran bela negara atau cinta tanah air dalam menghadapi dampak negatif perubahan zaman yang begitu cepat dan kompleks. Karena perjuangan bangsa terus berjalan dan menjadi tanggung jawab bersama terlebih bagi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang mendapatkan warisan semangat juang oleh para masyayikh dan muassis NU untuk terus menjaga Nasionalisme dalam pendidikan, serta mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan dapat beradaptasi di berbagai era perubahan zaman.
Pendidikan Karakter
Sistem pendidikan karakter bertujuan menanamkan nilai tertentu untuk membentuk serta melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna memperkuat prilaku masyarakat multikultural dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional. Adapun menurut buku Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri, pendidikan merupakan proses kegiatan untuk mengarahkan anak pada peningkatan kualitas pendidikan serta moralitas. Dalam menjalankannya pendidikan karakter mempunyai lima nilai yang menjadi prioritas utama yaitu Religius, Integritas, Nasionalis, Mandiri, dan Gotong royong. Kelima nilai utama bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri. Melainkan berkembang secara dinamis untuk membentuk keutuhan pribadi
Pendidikan karakter menekankan kesadaran atas kemajemukan bangsa, menumbuhkan toleransi dan solidaritas untuk memperkokoh persatuan. Hal tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah pendidikan moral yang masih banyak ditemukan seperti degradasi moral,perundungan, serta kurangnya adab dan etika, yang menjadikan sulit tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Implementasi Hubbul Wathon Minal Iman di Era Indonesia Emas 2045.
Tahun 2045 mendatang merupakan ulang tahun emas Indonesia, Pada momentum tersebut perkembangan era dunia pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya yang lebih maju dan
modern. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 baik dalam bidang akademik maupun karakter. Karakter cinta tanah air menjadi poin penting dalam mencapai era Indonesia Emas, prinsip Hubbul Wathon Minal Iman sangat sesuai dan dapat dikembangkan sebagai pondasi agar genersi muda tidak kehilangan identitas dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan prinspip khas Nadhatul Ulama Hubbul Wathon Minal Iman sesuai dengan nilai Nasionalisme yang diterapkan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dalam proses mengarahkan peserta didik pada peningkatan kualitas pendidikan dan moral, sehingga dalam perkembangannya peserta didik mampu bersaing secara akademis, sosial, intelektual, dan spiritual mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
Penutup
Perubahan dan perkembangan zaman terjadi sangat cepat dan kompleks, yang merubah mulai dari pola pikir sampai prilaku individu dalam setiap masanya. Dunia pendidikan selalu memiliki peranan penting dalam menciptakan generasi yang mampu menghadapi perubahan zaman. Hal tersebut berkaitan dengan kesiapan generasi dalam menghadapi era Indonesia Emas 2045. Prinsip Hubbul Wathon minal Iman sangat sesuai dengan penanaman karakter cinta tanah air sebagai bekal utama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Generasi yang memiliki karakter cinta tanah air nantinya membawa Indonesia sebagai negara yang maju, bermartabat, dan moral yang kuat. Wujud Nasionalisme atau Cinta tanah Air dapat di implementasikan dengan melaksanakan upacara bendera, mencintai budaya khas daerah, mecintai dan membeli produk dalam negeri, Mempelajari dan melestarikan budaya lokal bahkan mengenalkan budaya Indonesia di manca negara. Keseimbangan akademik dan karakter cinta tanah air dalam prinsip Hubbul Wathon minal iman nantinya akan mencetak generasi emas yang dapat mewujudkan era Indonesia emas 2045.
Daftar Pustaka
Putri, Yusnita. (2021). Mengenal Literasi Manusia dan kontribusinya di era digital. https://digitalbisa.id/artikel/mengenal-literasi-manusia-dan-kontribusinya-di-era- digital-mXYf7
Zainuddin, Muhammad. (2021) Pancasila dan Hubbul Wathon Minal Iman, Jepara,
Ibda, Hamidulloh. (2017). Konsep hubbul wathan minal iman dalam pendidikan islam sebagai ruh nasionalisme. Jurnal ihya’ ulum Al-Din, 19(02). DOI: 10.21580/Ihya.18.1.1740
Direktorat Guru Pendidikan Sekolah Dasar, Pendidikan Karakter:peran dalam menciptakan peserta didik yang berkualitas, https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/pendidikan-karakter-:-peranan-dalam- menciptakan-peserta-didik-yang-berkualitas , diakses pada 17/09/2023
Khan, Yahya. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri, Yogyakarta, Pelangi Publishing
Penulis: Dyah Wulandari