Jelang Ramadhan, LP Maarif Review Perkembangan Program Numerasi di Jombang.

Fasda provinsi program numerasi PC Maarif NU Jombang dan tim PW Maarif NU Jatim saat kegiatan review.
Fasda provinsi program numerasi PC Maarif NU Jombang dan tim PW Maarif NU Jatim saat kegiatan review, Sabtu (26/03/22).

Jombang, maarifnujatim.or.id ~ Sabtu, (26/03/22). Sebelum memasuki bulam suci Ramadhan, LP Maarif NU Jatim melakukan review perkembangan program numerasi hasil kerjasama Pemerintah Australia dan Indonesia melalui INOVASI dan LP Maarif.

Sunan Fanani, Manager Program INOVASI Maarif Jatim menyampaikan harapannya ketika membuka kegiatan review, “Kedepannya, dengan adanya program ini kita bisa menciptakan kelas dengan model numerasi. Sekolah unggul dengan pendekatan numerasi”. Harap Sunan.

“Paguyuban wali murid yang nantinya bisa turut aktif dalam proses pembelajaran anak ketika di sekolah semisal membantu menyiapkan media pembelajaran”. Lanjut Sunan.

Sunan juga menjelaskan, kegiatan review ini juga sebagai tindak lanjut diseminasi program numerasi di kabupaten jombang melalui PC Maarif Jombang mengantisipasi sebelum acara konferensi PC jika ada pergantian jajaran pengurus di cabang Jombang.

Sementara itu, Muhaji salah satu fasda yang bertugas melakukan pendampingan di MI Islamiyah melaporkan, “Dengam adanya program numerasi di Jombang, proses pembelajaran lebih menarik dan anak didik merasa nyaman ketika belajar, karena anak-anak serasa bermain dengan adanya media pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru.”

Selanjutnya, Solikhin yang bertugas mereview guru model di MI Darul Ulum 3 melaporkan, “Siswa mulai antusias dalam pembelajaran dan berani maju di depan kelas untuk memberikan jawaban, bahkan berebutan.”

Sementara itu, Rofiq menyampaikan hasil pendampingannya di MI Hasyim Asya’ari. “Guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran, tidak hanya sekedar ceramah tapi dilengkapi dengan media pembelajaran dengan memanfaatkan kertas bekas pakai sehingga anak didik lebih semangat dalam belajar di kelas.”

Senada dengan perihal tersebut, Mamik Rosita fasda yang juga pengawas dari Kemenag Jombang menyampaikan, “Guru model di MI Al-Ittihad memanfaatkan biji jagung, stik, dan tutup botol bekas untuk materi penjumlahan dan pengurangan ketika pembelajaran sehingga anak-anak serasa bermain ketika belajar. Tutur Mamik.

Sebelum penutupan kegiatan review perkembangan program numerasi di Jombang, Yeti yang melakukan pendampingan di MI Darussalam Jogoroto menyampaikan hasil monitoringnya.

“Peningkatan guru model dalam kelas ketika mengajar terus berkembang, bisa terlihat dalam pengkondisian anak didik dan mau bertindak kreatif semisal dengan mencoba berbagai media pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik”. Tutup Yeti dalam laporan kegiatan review.

Sebagai informasi, tahun ini Jombang bersama dengan Mojokerto menjadi sasaran program numerasi hasil kerjasama INOVASI dan LP Maarif. Sedangkan, Kota malang dan Babat Lamongan mendapatkan pendampingan program literasi.

288 Pembaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *