Malang, maarifnujatim.or.id ~ Enam madrasah di bawah naungan PC Maarif Kota Malang mendapat kesempatan menjadi pilot project program literasi. Program tersebut merupakan hasil kerja sama LP Ma’arif NU Jatim dengan Australian Government melalui INOVASI.
“Kedutaan Australia melalui Australian Government menyerahkan program ini kepada INOVASI, bahkan pihaknya juga meminta sasaran utamanya di Jawa Timur,” kata Sunan Fanani, Sekretaris PW LP Ma’arif NU Jatim, saat ditemui awak media pada Rabu (23/03/2022).
Sunan juga menjelaskan, program literasi sangatlah penting lebih-lebih di era yang serba digital seperti sekarang. Sebab, kata dia, problem di Indonesia saat ini yaitu kemampuan literasi dan numerasi anak-anak usia sekolah sangatlah memprihatinkan.
“Dari hasil riset yang didapatkan, Jawa Timur memiliki kemampuan literasi yang rendah. Karena Jawa Timur mayoritas warga NU, maka sasaran program ini yaitu LP Ma’arif NU, untuk lebih mengembangkan literasinya,” ujar Sunan.
Kreatifitas untuk membuat media pembelajaran masih menjadi problem bagi sebagian guru. Sehingga, proses pembelajaran di kelas menjadi monoton dan imbasnya siswa menjadi cepat bosan. “Oleh karena itu, salah satu upaya dari program literasi dan numerasi ini yakni memberikan pengayaan kepada guru,” tandas Sunan.
Selain Kota Malang, ada beberapa daerah yang jadi sasaran program literasi LP Ma’arif NU Jatim. “Jombang dan Kabupaten Mojokerto sebagai pilot project program numerasi, serta Babat dan Kota Malang sebagai pilot project program literasi. Alhamdulillah di Kota Malang terdapat enam madrasah yang menjadi akan menjadi pioner untuk pengembangan media literasi,” Pungkas Sunan.
Sementara itu, Denik Indah Sulistyowati, Fasda Provinsi program literasi sekaligus bendahara PC LP Ma’arif NU Kota Malang, menuturkan bahwa pihaknya sangat bersyukur karena Kota Malang menjadi pilot project program literasi.
“Ini merupakan suatu penghargaan bagi LP Ma’arif NU Kota Malang. Sejumlah Madrasah yang menjadi percontohan semuanya berada di Kecamatan Kedungkandang. Seperti MI Nurul Huda 1 Malang, Hidayatul Mubtadi’in, Tahfidz Al Asyhar, MI Al Azhar, dan MI Diponegoro,” katanya.
Dia menuturkan, memang jumlah madrasah di bawah naungan LP Maarif yang berada di Kecamatan Kedungkandang lebih banyak dibandingkan empat kecamatan lain di Kota Malang. “Semoga program ini berjalan baik dan berkelanjutan. Mudah-mudahan kami nantinya juga akan tersentuh program numerasinya,” harap Denik.